04 November 2016

Pengalaman Belajar Naik Motor Hingga Mahir Sampai Sekarang

Pengalaman Belajar Naik Motor – Mengapa saya tulis pengalaman belajar naik motor diartikel ini ? itu tidak lain karena saya selalu ingat dengan pengalaman saya dahulu dan disamping itu juga saya ingin berbagi pengalaman tersebut dengan pembaca asikpedia yang baik hatinya.

Semoga pengalaman saya ini bisa memberi inspirasi atau hal – hal penting buat para pembaca yang baru belajar naik motor.Kuncinya agar anda bisa mahir dalam mengendarai motor adalah TIDAK TAKUT.


Tidak takut jatuh dari motor, tidak takut luka, tidak takut kepanasan dan tidak takut motor akan rusak.Begitulah motto saya pada waktu belajar mengendarai sepeda motor waktu itu.



MOTIVASI BELAJAR NAIK MOTOR 


Dalam pengalaman saya belajar naik motor memang perlu motivasi kuat dari kita, tanpa motivasi maka kita tidak akan bisa cepat menguasai keahlian yang satu ini.


Kalau dulu saya memiliki motivasi yang menurut saya cukup kuat yaitu BISA MENGENDARAI MOTOR MAKA REZEKI AKAN LANCAR.Jadi kalau saya ingin rezeki saya lancar pada suatu saat kelak maka saya harus bisa naik motor dari jauh –jauh hari.



Perkembangan zaman bahwa di daerah saya sudah sedikit sekali ditemukan anggkot, jadi kalau kita akan pergi bekerja maka harus naik ojek.Sedangkan ongkos ojek juga mahal ,maka akan memaksa saya untuk membeli sepeda motor.


Tanpa sepeda motor maka saya sulit bekerja, sulit bekerja itu artinya saya akan sulit juga mencari rezeki.
Disamping itu juga teman –teman saya yang lain sudah lihai dalam mengendarai sepeda motor, jadi saya tidak mau ketinggalan.



DAMPAK TIDAK BISA MENGENDARAI MOTOR


Banyak dampak yang saya rasakan jika saya tidak bisa mengendari sepeda motor, misalnya saya selalu menumpang teman untuk pergi kerja , saya terlalu boros karena ongkos kendaraan sekarang ini mahal, malu sebab anak kecil saja sudah pandai mengendarai sepeda motor.




PAKAI MOTOR DIAM – DIAM


Pada saat pertama kali belajar bermotor saya diajari oleh paman saya, itu juga hanya beberapa menit saja, sisanya saya belajar sendiri.


Pertama kali belajar bermotor saya binggung sekali sebab, motor siapa yang saya pakai untuk belajar.Sedangkan orang lain enggan meminjamkan motor mereka sebab takut akan rusak.


Tetapi saya tetap bertekad untuk belajar naik sepeda motor sampai lihai, maka saya pakai motor dirumah kakak sepupu saya secara diam – diam.Saat kakak saya masih tidur pukul 06.00 pagi, maka saya diam – diam bawa motornya keluar dan agak sedikit menjauh dari rumah agar suara motor tidak kedengaran oleh kakak saya.


Saya pun mencoba menjalankan motor dengan kecepatan rendah, karena waktu itu saya masih takut dan khawatir kalau sampai terjadi sesuatu, maka saya pasti kena marah oleh kakak sepupu saya.


Tidak terlalu lama saya belajarnya hanya sekitar 20 menit ,dan biasa jam 06.20 kakak saya belum bangun, jadi saya masih punya waktu untuk mencuci motornya sehingga kakak saya senang.


Belajar mengunakan motor kakak sepupu saya saya lakukan seminggu dua kali,dan tetap pada pagi hari.Sebab pagi hari jalan – jalan masih sepi, sehingga kemungkinan ditonton oleh orang lain tidak ada.


Selain belajar pakai motor kakak sepupu saya, saya juga belajar dengan motor orang lain walau saya tidak berani terlalu lama, tetapi paling tidak sudah membiasakan saya dalam mengendarai motor.



PENGALAMAN JATUH DARI MOTOR


Setiap orang yang baru belajar naik motor pasti pernah jatuh donk, begitu juga saya.Pengalaman pertama saya belajar naik motor terjatuh pada saat saya mencoba menekong atau membelokan sepeda motor kekiri saat ditikungan jalan, tetapi laju motor terlalu kencang.


Sehingga motor saya susah menekong atau membelok, karena pinggang saya terlalu kaku, trus masuk ke selokan dech saya.Untungnya selokannya tidak terlalu dalam sehingga saya dan motornya  Alhamdulillah tidak kenapa – napa.


Coba kalau motornya rusak ,,,waduuhh saya pasti harus ganti belum lagi harus menerima amarah dari yang punya motor.Tetapi saya malu juga sebab pada waktu saya terjatuh dan masuk selokan banyak disaksikan oleh anak – anak remaja  yang rata – rata mereka sudah lihay dalam mengendarai sepeda motor.


Setelah jatuh dan saya periksa keadaan motor maka saya coba untuk menjalankannya kembali melalui jalan yang berbeda untuk kerumah.Sebab pada waktu itu saya masih malu jika harus melewati anak – anak remaja itu kembali.


Pernah juga pada kesempatan lain belajar dengan mengunakan motor orang lain saya jatuh ditikungan.Saya memang memacu kendaraan agak kencang pada tikungan yang tajam dan agak mendaki.


Lalu saya jatuh, karena malam hari jadi tidak ada yang menolong saya, saya pun mencoba bangkit sendiri dan mengecek kembali keadaan motor tersebut, karena saya khawatir kaca lampu depan jadi rusak, dan Alhamdulillah saya selamat dan motor juga selamat.


Terjatuhnya saya pada kali keduannya tersebut dikarenakan ban depan motor gundul dan jalanan terlalu licin, sebab pada sore hari hujan begitu deras.Situasi dan keadaan fisik motor tidak saya perhitungkan sehingga kejadian tersebut menjadi hal yang menambah pengalaman saya.



PENGALAMAN BARU BELAJAR SAMBIIL MEMBONCENG ORANG LAIN


Pada saat baru belajar naik motor saya sering kali dikira oleh orang lain sudah lihai, sehingga saya sering dimintai oleh orang lain untuk menumpang.Karena saya tidak enak untuk menolak maka saya pun mengajak mereka.


Kalau membonceng orang lain pada saat kita belum lihai betul maka kita sedikit agak sempoyongan dalam mengendalikan stang motor, seperti yang saya alami.Kalau jalan lurus membonceng orang itu seperti tidak ada masalah , tetapi kalau pada saat kita menekong atau membelokan motor di tikungan maka hati – hatilah sebab jalan motor akan melebar.



PENGALAMAN SEKARANG 


Sekarang ini saya sudah termasuk sedikit mahir dalam mengendarai sepeda motor, sehingga saya sudah merasa percaya diri.Kalau dahulu sangat takut – takut sekali kalau berkendara di jalan raya tetapi sekarang ini saya bisa sedikit santai.


Karena saya sudah memiliki motor dan sudah bisa maka saya tidak terhambat dalam pergi kerja.Disamping itu juga saya sudah pernah pergi dengan mengunakan motor ke kota – kota terdekat di daerah saya.


Pengalaman saya dalam belajar naik motor mengasah sehingga saya menjadi bisa dan percaya diri dalam berkendaraan.


Demikianlah artikel singkat ini saya buat berdasarkan pengalaman saya, semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi buat para pembaca asikpedia.Jika ada kesalahan pada Ide dan penulisan saya mohon maaf.

7 komentar

  1. Saya bahkan bisa mengatakan bahwa jatuh saat mengendarai motor adalah hobi. Bukannya karena suka, tapi karena seringnya sampai ngga kehitung lagi.

    Tapi saya beruntung robohnya pas sudah nyampe. Cuma sisa turun dari motor, eh, malah oleng dan jatuh. Tapi memang bawaannya pasrah kali ya, dinikmatin aja tuh jatuh barengnya sama motor.

    Kalo selokan, rasanya dua kali. Untung ngga ada airnya. Cuma malunya yang ngga nahan pas banyak orang,,, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha....iya mbak malu bercampur rasa sakit saat jatuh kedalam selokan.

      tapi sekarang sudah mahirkan naik motornya....? ngak hobi jatuh lagi kan ?




      Hapus
    2. Sayangnya, saya masih hobi jatuh bawa motor. Terakhir jatuh dua minggu yang lalu. Tidak ada yg dibonceng. Jatuhnya persis di depan rumah.

      Mungkin karena saya bawaannya malas kali ya. Sudah sadar mau jatuh, bukannya di tahan, malah dibiarin aja jatuh bareng motornya, hehe.

      Hapus
  2. Sama Kang, saya juga belajar naik motor punya kakak ipar saya. Tapi bedanya dia yang nyuruh waktu saya masih STM, dia juga rela nungguin saya belajar di lapangan.

    Tapi cuma waktu belajar Alhamdulillah saya belum pernah jatuh. Paling oleng oleng dikit. Sebab saya bawanya pelan sekali. Karena masih takut dan motor bukan punya sendiri pula.

    Saya baru merasa mahir pas punya motor sendiri.setelah kerja.

    Baru pas punya motor sendiri saya pernah jatuh. Biasalah mulai suka sok ngebut.

    Meleng gak liat kanan waktu mau nyebrang. Akhirnya di sodok dari kanan.

    Motor rusak.
    Untung sih cuma lecet badan saya.

    Tapi masih untung juga bukan motor pinjaman.

    Ya sepandai-pandainya tupai melompat pasti jatuh juga. Begitu lah kira-kira kang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan.....Tupai yang jatuh pasti secepat kilat untuk berdiri dan memanjat lagi,betul tidak mas...?

      begitu pula kita,klu jatuh harus cepat bangun lagi.

      wah kk iparnya baik sekali, bela2 in ngajari bermotor dng sabar.

      saya heran mas....kok artikel saya yg satu ini banyak sekali orang membacanya, padahal cuma cerita sederhana yg setiap orang banyak mengalaminya.

      pembacanya sudah ribuan dan sulit digeser dari halaman satu Google.

      padahal kata kuncinya asal2an yaitu " Pengalaman belajar naik motor " tanpa reset segala hanya main yah itu tadi asal2 an.....

      Hapus
  3. Saya gak heran sih kang kalau banyak yang baca.

    Sebab saya juga penasaran waktu liat judulnya.

    Saya penasaran gimana sih pengalaman kang Nata saat belajar motor.

    Mungkin orang lain juga penasaran.

    Tapi kalo posisi bagus di Google saya belum cek.

    Cuma saya asik aja bacanya.Sebab pengalaman belajar naik motor biasanya lucu. :)

    BalasHapus
  4. haha.....saya jd malu nichhh..... karena cerita jadulnya dibaca oleh mas Andi dan Mbak Nisa....

    BalasHapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon