28 Juli 2017

Pengalaman Kerja Di Perkebunan Kelapa Sawit

Bekerja di Perkebunan kelapa sawit adalah pengalaman saya bekerja pertama kali dengan menggunakan ijazah Sma.

Karena ini adalah pengalaman pertama pastinya membuat saya deg-deg’an, sebab saya belum tahu sistem kerja di Perkebunan tersebut.


Pengalaman Kerja Di Perkebunan Kelapa Sawit

Kebetulan saat pertama kali saya bekerja pada musim hujan, jadi sangat terbayang oleh pembaca bagaimana kondisi lingkungan di Perkebunan tersebut saat musim hujan.


Musim hujan jalan yang akan dilalui menuju tempat kerja sangatlah berlumpur dan sulit untuk dilalui kendaraan bermotor.


Bulan pertama saya berkerja saya ditugaskan oleh Pak Asisten Manager untuk mendampingi Mandor Pemeliharaan.


Awalnya saya binggung tugas pokok saya apa ? karena yang diamanahkan adalah kata “ mendampingi “, maka kerjaan saya selama bulan pertama hanya duduk disamping mandor tersebut.


Jika mandor kedalam sawit, maka saya juga ikut.


Pernah saya jadi malu, gara – gara terlalu lugu dan bodoh.


Ceritanya begini :


Karena saya tidak mau kehilangan sosok yang saya damping, maka kemanapun mandor itu pergi, maka saya ikuti dari belakang.


Ia naik motor , saya duduk dibelakangnya


Ia berjalan untuk mengabsen karyawan maka saya ikuti dari belakang..

Lalu suatu ketika mandor itu tiba – tiba pergi cepat ke sebuah kelapa sawit yang rimbun.Pikir saya “ Ah pasti ada sesuatu yang penting, sehingga ia berjalan tergopoh- gopoh berjalan”.
Maka saya ikuti dari belakang seperti biasanya.


Lalu…..


“ Hei saya ini mau kencing…!!! Kenapa kamu ikut…..!!!” Teriak Mandor tersebut dengan nada keras.


Sontak saya terkejut dengan wajah yang memerah menahan malu.


Lalu saya cepat –cepat pergi dari tempat itu, dengan perasaan tidak enak.


Saya harap pembaca tidak ketawa membaca cerita singkat itu.


Satu bulan pun berlalu dan pengalaman saya merekam aktivitas Mandor tersebut di otak saya, sudah terekam dengan baik.


Sehingga menjadi modal pengetahuan dan pengalaman saya.


Pada bulan ke dua Mandor tersebut harus izin bekerja, karena ada urusan keluarga yang harus ia selesaikan.


Dan saya dititipi tugas Oleh Asisten Manager untuk mengantikannya sementara waktu.


Kebetulan saat saya menjadi Mandor dadakan, waktu itu ada program rutin untuk memupuk Kelapa Sawit dengan pupuk Urea.


Sehingga saya harus bangun pagi agar traktor bisa dimuati Pupuk Urea.Traktor tersebut tidak bisa dimuati oleh pihak gudang kalau tidak ada pihak yang diberi wewenang.


Dan wewenang itu sementara ada ditangan saya, maka pupuk pun bisa dimuat dengan mulus.


Tapi…..


Pada saat dilapangan traktor tersebut terjebak pada lumpur yang dalam, sehingga tidak bisa bergerak.


Saya jadi panik sebab proses pemuatan dan penyebaran pupuk tersebut adalah tanggung jawab saya, sedangkan ini adalah tanggung jawab pertama buat saya.


Sudah terbayang di pikiran saya, kalau seandainya proses memupuk ini tidak berjalan lancar, maka nama baik saya akan jatuh dimata Mandor yang sedang izin tersebut dan dimata Manager Assisten  yang sudah mempercayakan tanggung jawab tersebut.


Lalu,,,saya mencoba untuk mencari bantuan ke Devisi lain sebab traktor tersebut butuh di tarik oleh traktor lainnya.


Lalu dengan berjalan kaki saya pun bergegas pergi, karena musim hujan jadi tidak bisa pakai motor dan saya juga memang belum bisa pakai motor saat itu.Apess..sekali rasanya waktu itu…


Tapi keberuntungan pun menghampiri saya, ada Traktor yang lewat kea rah kami, lalu tanpa banyak negosiasi mereka pun menolong kami dengan beberapa kali tarikan, lalu traktor kami pun bisa selamat dari cengkraman lumpur.


Demikianlah cerita pengalaman kerja saya secara singkat di Perkebunan Kelapa sawit, semoga pembaca menjadi enjoy saat membaca artikel ini.


Suatu saat mungkin saya akan sambung, karena masih banyak kisah dan pengalaman saya kerja seputar di Perkebunan Kelapa Sawit.


Jika ada kesalahan pada Ide Dan penulisan saya mohon maaf.

4 komentar

  1. Wah, ketawa baca adegan Akang ngintilan Pak Mandor, lucu dan konyol jadi gak bisa dilarang ketawa.
    Kerja di sana pastinya pakai separu bot AP, ya? Hehe.
    Kadang di saat tak terduga kala kita berada dalam kesulitan padahal berniat baik, akan ada perantara dari Pertolongan-Nya.
    Keren juga pengalaman kerja Akang. Jadi insan getol.
    Napa, ya, kok gaya tulisan atau bahasa Akang ngingetin pada Bang Syumanjaya pemilik blog omman di blogdetik yang dah raib. Apa temenan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Napa Mbak Jadi Ingat ? kisahnya sama yach.... :)

      Betul disana harus pakai sepatu Bot AP, biar aman dari lumpur dan duri pelepah sawit. :)

      Klu Mbak ketawa, apalagi saya, hahahahh...

      Hapus
  2. wakakakakakakakakakaka, ya ampuuunnnn abis melow baca postingan kang Nata yang baru, terus baca ini, jadi ngakak maksimal dah :D

    Tapi bener juga ya, kan disuruh dampingin, jadinya ke manapun kudu didampingi, termasuk mau pipis wakakakaka.

    Btw saya juga pernah pakai sepatu bot AP eh apa APV ya? kayak mobil dong hahaha

    Gara-gara baca ini, saya jadi ingat belum pernah posting lebih dalam mengenai pengalaman kerja saya dulu.

    makanya kang Nata sering minta diposting.

    Etapi beneran loh, artikel2 ini kok ga saya dapatin dulu, saat ubek2 daftar isi.
    kayaknya ga semuanya masuk daftar isi nih kang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah....jadi maluu nihh....dibacain terus artikel lama saya,hahah...., untung foto2 saya sudah dihapus. :)

      kalau semuanya masuk ke dalam daftar isi, maka tengsinlah saya....hahahah.

      pengalaman ini terjadi sewaktu masih kerja sebagai kuli kelapa sawit,dulu jalan mulu, dengkul rasanya pegel mulu.hahaha....

      apalagi gajinya kecil,,,,hmmmm...bikin boring.hahaha....

      Hapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon