31 Juli 2017

3 Cerita Pengalaman Naik Motor Yang Cukup Menegangkan

Kali ini saya akan menuliskan tentang Cerita Pengalaman naik motor yang hampir membahayakan keselamatan saya dan cerita ini sulit untuk dilupakan begitu saja.

Pasalnya kejadian tersebut cukup menegangkan dan ditonton oleh banyak orang di tempat kejadian.

Dan ini adalah Kisah Nyata yang pernah saya alami waktu dulu.


3 Cerita Pengalaman Naik Motor Yang Cukup Menegangkan
pixabay.com


Ini kisahnya………




1. Akibat Mengendarai Sepeda Motor Sambil Melamun


Entah kenapa waktu itu saya mengendarai sepeda motor sambil melamun, entah apa yang saya lamunkan waktu itu.

Sehingga motor yang di depan saya yang sudah memberikan lampu “ Sein “ tanda akan belok ke kanan tidak saya hiraukan.

Sehingga motor modal pinjam tersebut menabrak motor yang akan membelok kekanan tersebut.Memang tidak terlalu keras tabrakannya, namun sudah membuat pengendara motor tersebut terjatuh.

Kebetulan juga ada pengendara motor lainnya yang membawa karung gandum yang berlawan arah juga ikut terjatuh gara – gara “ Lamunan “ saya itu.

Spontan orang – orang yang berada di TKP, memaki – maki saya dengan keras.

“ Hei….kamu yang salah, Motor sudah memberikan lampu sein ke kanan , kok kamu malah menerobos ke kanan juga ! “ kata orang – orang yang di TKP.

Lalu orang yang saya tabrak juga berkata “ Kamu harus tanggung jawab nich sebab kaki saya sudah lecet nich .. ! “ sambil Ia memperlihatkan kaos kakinya yang hitam akibat kena “ Pedal “ sepeda motor saya. 

Kemudian nyeletuk juga Pemilik Motor yang membawa karung gandum tersebut kepada saya.

“ Mas motor ini milik Bos Saya dan spakboardnya sudah lecet, saya minta ganti rugi “ begitu katanya.

Dan saya merasa ini semua berawal dari kesalahan saya, maka saya pun harus mengatasinya dan harus Bertanggung Jawab Penuh, pikir saya waktu itu.

Kemudian saya berkata Kepada Pemilik Motor yang pertama kena tabrak dan kebetulan adalah seorang Wanita.

“ Mbak mohon maaf ini kesalahan saya, dan saya akan obati kaki Mbak dengan cara di urut kalau memang masih terasa sakit…. “ ujar saya dengan nada lembut.

Tapi entah kenapa Mbak tersebut malah pergi, tanpa harus diobati terlebih dahulu.Mungkin kakinya hanya sakit sebentar karena memang saya tidak melihat bercak darah di kakinya.

Tabrakannya juga tidak terlalu keras, sebab saya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan pelan, buktinya motor yang saya kendarai dan yang Ia kendarai juga tidak rusak.

Setelah si Mbak tersebut langsung pergi saja, maka saya pun mencoba bernegosiasi dengan Pemilik Motor Yang membawa karung Gandum tadi.

“ Mas Mohon maaf yach atas kejadian ini saya memang salah, bagaimana kalau kita kasih “ lis “ saja spakboard depannya, sebab hanya lecet sedikit” kata saya.

“ Lis “ yang saya maksud adalah striker warna – warni yang biasanya digunakan untuk menutup bodi motor.

Namun ia malah jawab “ ini adalah motor bos saya, nanti saya kena marah “ katanya.

“ Terus , saya harus bagaimana lagi mas… !! “ kata saya dengan raut wajah memelas.

Lalu ia berkata “ begini saja, saya mau catat No Polisinya.. “
“ Ok, Mas silakan “ kata saya tanpa membantah.

Setelah ia menulis NO polisi motor saya, kemudian ia pergi begitu saja, tanpa pernah menghubungi saya kembali.

Dari kejadian tersebut Sejujurnya saya bersyukur kepada Allah SWT, karena Allah sudah menyelamatkan saya dari kesulitan dan kejadian tersebut.

Saya beruntung kejadian tersebut tidak terjadi hal – hal buruk yang sangat parah kepada kami.

Tahukah pembaca bahwa sebenarnya waktu itu saya sedang membonceng seorang wanita hamil, saat kejadian tabrakan tersebut terjadi.

Dan wanita hamil tersebut adalah teman wanita sekantor dengan saya serta sedang hamil sekitar 6 bulan.

Namun Alhamdulillah ia selamat karena tepat saat akan terjadi tabrakan ia sempat melompat ke pinggir dan tidak terjatuh.

Untung waktu itu saya mengendarai motor dengan kecepatan pelan, sehingga semua bisa selamat.

Coba kalau dengan kecepatan tinggi, saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

Terima Kasih Ya Allah, Atas PertolonganMU.




2. Gara - Gara Pinggang Masih Kaku



Ini adalah pengalaman naik motor kedua yang membuat saya cukup panik dan menegangkan, sebab ini berawal dari kisah saya belajar naik motor.

Seperti biasanya waktu itu saya mulai belajar naik motor pukul 06.00 WIB pagi hari pada setiap Sabtu atau Minggu.

Kalau pada hari lainnya ,motor  tersebut sering dibawa oleh kakak saya bekerja, jadi tidak bisa di pakai.

Nah waktu itu saya mencoba rute yang menuju ke sebuah lapangan bola kaki, namun harus melewati persimpangan tiga dahulu.

Di persimpangan tiga ini saya mengalami kejadiannya………..

Waktu akan belok ke kiri, entah kenapa  pinggang saya kaku sekali untuk digerakkan ke kiri.

Sehingga motor saya harus berjalan lurus ke arah siring ( Got ) pada sebelah kanan jalan dan masuk got pun tidak terelakan.

Untunglah Gotnya Cuma berdindingkan tanah dan tidak berair, serta posisi motor masih berdiri.

Kalau Gotnya berisi air dan berdinding semen, sudah tentu motor dan badan saya akan mengalami lecet – lecet.

Walaupun posisi motor masih berdiri di dalam Got, namun saya masih panik sebab suara motor “ mengaum “ keras dan pikiran saya masih dalam tahap panik.

Selang setengah menit kemudian, kesadaran saya pun mulai pulih dan mencoba berpikir untuk mencari penyebab suara motor yang masih “ Mengaum “ tersebut.

Dan ternyata penyebabnya adalah “ tangan kanan “ saya masih dalam posisi menarik gas dan mencengkram rem cakram kuat – kuat.

Sehingga kemudian cengkaraman tangan kanan saya kendurkan dan suara mesin pun mengecil.

Melihat kejadian langka ini, maka sontak saja membuat anak – anak remaja yang sedang duduk di dekat persimpangan tiga tersebut tertawa terbahak – bahak.

Malahan ada yang berkata “ Kak belajar motornya di Lapangan saja, biar aman “, katanya sambil tertawa.

Saya pun hanya melihat selintas saja raut “  bahagia “ muka mereka yang sudah memberikan tontonan gratis.

Kemudian saya berlalu dari tempat itu dan pulangnya melalui jalan lain, sebab saya malu.

Saat motor masuk ke dalam got, maka pikiran saya sudah terbayang bahwa motor tersebut akan rusak parah dan saya pasti kena marah habis – habisan oleh Kakak saya.

Namun Alhamdulillah saya Selamat berkat Pertolongan Allah SWT.




3. Pengendara di Belakang Langsung Menerobos



Ini adalah pengalaman naik motor ke – 3 yang cukup menegangkan karena kejadiannya berada di Jalan Lintas Propinsi yang selalu padat arus lalu lintasnya.

Awalnya saya berada di persimpangan tiga jalan dan ingin menyeberang menuju ke tempat kerja saya.

Saya pun dengan sabar menunggu kendaraan dari sebelah kiri maupun sebelah kanan agar cepat berlalu.

Setelah aman untuk menyeberang ke kanan, maka saya pun tancap gas….

Namun…… saat saya mau belok kekanan.

Ada motor matic yang menyalip atau mendahuli saya, sehingga roda depan motor saya nyangkut di knalpot motor matic dan motor saya ikut terseret dua meter.

Sontak saya mengucap zikir keras – keras, sebab saya yakin waktu itu saya akan terjatuh dijalan aspal tersebut.

Namun Lagi – Lagi Allah SWT menyelamatkan saya, karena roda motor saya yang tersangkut di knalpot motor matic tersebut terlepas.

Saya pun bernapas lega…….

Sedangkan motor matic yang terburu – buru menyalip tersebut sudah ngebut di depan saya.

Saya pun coba untuk mengejar, dan coba mengucapkan kata maaf , walau sebenarnya bukan saya yang salah.

Terima Kasih Ya Allah Engkau sudah menyelamatkan saya dari Hal – hal buruk, terutama seputar saya berkendaraan.

Sekian.

4 komentar


  1. Mengendarai motor butuh konsentrasi dan kewaspadaan tapi bukan tegang, takut ketahuan pacar karena sedang membonceng perempuan lain hehe jangan marah ya becanda

    BalasHapus
  2. hahaha,,,, Mbak Maya Ada - ada saja.... wkwkwkwk...

    BalasHapus
  3. eh ya ampuunnn, saya udah ubek-ubek isi blog ini, tapi kok baru ketemu sekarang tulisan ini?

    seru banget bacanya (orang jatuh dibilang seru, heheheh maap kang)

    Lagian kang, bisa-bisa ngelamun di jalan, kek kesambet hantu.

    Ini sama kayak kejadian suami saya saat kecelakaan dulu, blio melamun sambil naik motor, dan seremnya lagi, paksu itu entah ngelamunnya kelas berat atau gimana, dia nggak sadar loh kalau udah nyampe berkilo-kilo ke depannya, blio ingatnya masih di belakang banget.

    Btw, untung kang Nata nyetirnya pelan ya, kasian itu mbaknya yang hamil.
    Saya dulu juga pernah lompat dari motor yang sedang jalan, alhasil saya guling2 kayak Jacky Chan hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahah...ini tulisan lama Mbak, untung foto2 saya sudah dihapus..hahaha...

      entahlah, tiba2 melamun saja Mbak,hahaha......

      mmm...paksu dulu pernah kayak gitu juga yah,,,hihihi...mungkin melamunkan Mbak Rey... :)

      hahaha....untuk masih pakai jurus jacky chan....ohy,,, kenapa Mbak ngk pakai Jurus " Andi Lau " ajah....?

      Hapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon