29 Juli 2017

Saya Pernah Jualan Pulsa Elektrik Tanpa Membuka Warung

Jumlah Karyawan tenaga lapangan di Perusahaan ditempat saya bekerja terbilang cukup banyak dan setiap hari membutuhkan pulsa untuk komunikasi.

Nah peluang itulah mendorong saya untuk coba – coba mengarapnya, hitung – hitung belajar bisnis sambil bekerja, pikir saya waktu itu.


Saya Pernah Jualan Pulsa  Elektrik Tanpa Membuka Warung
pixabay
Dengan hanya bermodal dua Hp Nokia Jadul dan uang 500 ribu, usaha sampingan tersebut resmi saya buka pada tahun 2014, tanpa harus membuka warung pulsa seperti yang ada di pasar.

Kenapa saya pakai dua Hp …?

Sebab saya harus mengisi deposit pulsa untuk semua jenis Operator dari XL, Syimpati, Mentari, dan lainnya.

Karena saya tahu porsi pengguna kartu Telkomsel lebih banyak dibandingkan dengan pengguna jenis Kartu Operator lainnya, sehingga pelayanan harus saya optimalkan dengan cara mengisi deposit pulsa Telkomsel hanya pada satu Hp ( Mkios ).

Dan satu Hpnya saya isi pulsa untuk semua jenis Operator, dengan perbandingan deposit pulsa 400 ribu khusus produk Telkomsel, dan 100 ribu selain Telkomsel.

Teknik awal yang saya pakai dalam jualan pulsa ini dengan membuat promo yang saya pasang di papan pengumuman dan bertuliskan :

JUAL PULSA SIAP KIRIM 1 X 24 JAM

Selain itu saya promosikan iklan tersebut dengan sms ke semua No HP karyawan tempat saya bekerja, yang memang sebelumnya semua No Handphone tersebut sudah tersave di Hp saya.

Hasilnya………….

Permintaan untuk dikirim pulsapun berdatangan, terutama dari pekerja lapangan.

Sistem pembayarannya juga rata –rata selama 2 – 3 hari baru di bayar alias saya hutangi dahulu.

Dengan system ini sudah tentu saya harus menambah modal, karena setiap pulsa yang sudah habis harus saya isi ulang, agar stok pulsa tetap stabil sebelum saya menerima pembayaran.

Menjual pulsa dengan selalu siap kirim 1 x 24 jam, sudah tentu memiliki suka dan duka.

Dukanya……

Saat kita tidur siang waktu libur kerja, Hp saya sering berdering tanda ada orang yang mau beli pulsa.

Padahal tidur sedang nyenyak – nyenyaknya…………..

Dan juga ada beberapa orang yang “ bandel “ malas membayar uang pulsa, sehingga hutangnya menumpuk.

Serta jika kita tidak teliti mengetik No Hp pembeli maka, bisa – bisa pulsa terkirim ke salah orang, sehingga saya mengalami kerugian.

Bayangkan jika kita salah kirim pulsa senilai 20 ribu, maka sudah tentu kita akan mengalami kerugian senilai 20 ribu, padahal untung jualan pulsa senilai 20 itu hanya 2 ribu rupiah.

Sukanya adalah………..

Setiap  bulan saya dapat keuntungan sebesar 600 ribu rupiah…… lumayanlah buat tambah – tambahan.

Namun lambat laun usaha jualan pulsa saya tutup, sebab semakin lama para pembeli pulsa saya semakin telat bayar, ada yang satu minggu baru bayar bahkan ada yang satu bulan baru bayar.

Sehingga perputaran uang menjadi terhambat dan sering tidak nampak sebab uang keuntungan masih ditangan pembeli.

Disamping itu juga banyak pekerja lapangan yang dinonaktifkan, sehingga tidak mungkin saya hutangi pulsa karena mereka pergi entah kemana.

Bisa – bisa modal plus untungnya akan hilang begitu saja dan saya pasti mengalami kerugian, jika terlalu memaksakan diri.

Baca juga kisah dan pengalaman saya berjualan lainnya :

- "  Dahulu Saya pernah Jualan Biji Kacang Tanah 6 Karung "
- " Pengalaman Untung 100 Persen Berbisnis Bibit Klengkeng"




10 komentar

  1. Jualan pulsa emang banyak yang melakukkannya, disamping untuk sambilan juga tanpa butuh waktu dan tempat khusus untuk melakukkannya
    kendalanya ya itu sih standarlah
    teman-temanku jg banyak yg jualan pulsa dan itu sangat membuatku tertolong saat sdg butuh asyiknya bisa bayar tunda loh
    tenang pasti dibayar dong

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha...betul kata Mbak Maya sebagai konsumen memang akan terasa tertolong karena tidak perlu keluar rumah,apalagi bayarnya tidak lama...sdh pasti membuat penjual pulsa akan girang.

      Hapus
  2. yap mas, saya juga pernah begitu. Saya pernah berjualan pulsa elektrik dan kuota :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip...berarti kita adalah mantan2 penjual pulsa yach,.,,,hehe

      Hapus
    2. yap mas, lambat laun saya mulai bosan berjualan pulsa, makanya berhenti. heheh.

      Hapus
  3. dulu saya sempat aktif jualan pulsa juga. suka dukanya pernah aku rasa. bahkan sampai saat ini masih cukup banyak dana yang nyangkut diluaran, entah kemana orang-orangnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mmmm...berarti pengalaman kita sama donk mas,soal sangkutan memang sulit untuk menagihnya, apalagi yang bersangkutan entah kemana.......Ikhlaskan saja dech mas mungkin rezekinya dikembalikan melalui tempat yang lain.

      Hapus
  4. Sama saja, saya juga pernah jualan pulsa. Tapi karena banyak yang berhutang, akhirnya berhenti jualan dan hanya terbatas untuk penggunaan pribadi

    BalasHapus
  5. Saya pernah juga kang, pas lagi kerja dulu.
    Beneran dukanya tuh harus hati2 isi nomor hape orang, saya sampai double cek berkali2 kalau mau isi pulsa, pertama saya tanya ulang bener ga nomornya, sampai saya cek telpon ke nomornya hahaha.

    Tapi nggak enaknya, dulu kebanyakan temen2 belinya banyak2, kayak 50rb, 100rb, kan bikin deposit cepat abis.

    Kalau masalah nggak bayar sih nggak terlalu jadi masalah, karena saya jualnya ama temen2 kantor saja, jadi tinggal jadi radio rusak aja nagihnya.

    "massss, bayar hutang!"
    "maaasss, hutang mana?"

    Dijamin mereka liat wajah saya aja, langsung auto buka dompet, sambil bilang,
    "stop Rey, ini saya bayar!"

    wakakakakakkaakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah....senasib dong kita.hkhkhk.....

      Mbak Rey,,,dilawan, mana berani orang mau nunggak bayar,hahaha......

      Hapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon