07 Agustus 2018

Siapa Itu Ustadz Adi Hidayat, Lc, MA ?

Ketika Laptop rusak saya lebih banyak menggunakan waktu untuk nonton televisi.Salah satu stasiun televisi yang menarik perhatian saya adalah Akhyar TV. Rata – rata disetiap siaran yang ditayangkan oleh Akhyar TV selalu menampilkan sosok Lelaki yang bernama Adi Hidayat Lc, MA.

Yang paling menarik buat saya ketika pertama kali nonton aksi Adi Hidayat Lc, MA dalam berdakwah adalah Beliau sangat hapal Posisi atau letak Ayat Al – Quran dan Nomor hadist.

Kalau sekedar hapal Ayat Al – Quran dan Hadist, saya tidak begitu heran sebab saya maklum karena beliau adalah seorang Ustadz dan Pendakwah.

Siapa Itu Ustadz Adi Hidayat, Lc, MA ?


Tapi kalau ternyata hapal juga posisi Ayat Al – Quran dan Nomor – nomor hadist, saya pikir itu adalah sebuah keistimewaan tersendiri, sebab jumlah hadist itu sangat banyak dan beliau hapal, itu yang membuat saya salut bin kagum.

Berawal dari rasa kagum dan salut inilah saya mulai mencari data – data diri tentang siapa sebenarnya sosok Adi Hidayat Lc, MA ini ?

Dari berbagai informasi yang saya himpun, maka saya dapatkan beberapa data – data penting dari situs www.akhyar.tv, yaitu :

“ Adi Hidayat, Lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984.

Beliau memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI. Di dua sekolah dasar ini beliau juga mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang.

Dalam program ini, beliau juga menjadi siswa teladan dengan peringkat pertama. Dalam proses pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Pagi sekolah umum, siang hingga sore sekolah agama. Di madrasah ini, beliau juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.

Tahun 1997, beliau melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut. Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Di Ponpes inilah beliau mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama beliau, Buya KH. Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan beliau terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.

Selama masa pendidikan ini beliau telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Univ. Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Jogjakarta. Beliau juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.

Beliau lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf. Tahun 2003, beliau mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ. al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek. Tahun 2005, beliau mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.

Di Libya, Adi Hidayat muda belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya. Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan beliau mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini. Selain pendidikan formal, beliau juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya. Beliau belajar al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). Beliau juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya). Adapun di antara guru tafsir beliau ialah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya), sementara Ilmu Hadits beliau pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya).

Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya beliau pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria). Beliau mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh beliau pelajari di antaranya dari Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, beliau juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.

Di akhir 2009 beliau diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah. Beliau juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.

Awal tahun 2011 beliau kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian beliau berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah. Pada November 2016, beliau bersama dua sahabatnya Heru sukari dan Roy Winarto mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Kini, Ustadz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. Beliau juga giat mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.

1. Minhatul Jalil Bita’rifi Arudil Khalil (tahun 2010)
2. Quantum Arabic Metode Akhyar (tahun 2011)
3. Ma’rifatul Insan: Pedoman Al-Qur’an Menuju Insan Paripurna (tahun 2012)
4. Makna Ayat Puasa, Mengenal Kedalaman Bahasa Al-Quran (tahun 2012)
5. Al-Arabiyyah Lit Thullabil Jami’iyyah (tahun 2012)
6. Persoalan Hadist-hadist Populer (tahun 2013)
7. Ilmu Hadist Praktis (tahun 2013)
8. Tuntunan Praktis Idul Adha (tahun 2014)
9. Pengantin As-Sunnah (tahun 2014)
10. Buku Catatan Penuntut Ilmu (tahun 2015)
11. Pedoman Praktis Ilmu Hadist (tahun 2016)
12. Manhaj Tahdzir Kelas Eksekutif (tahun 2017)

“ ( sumber www.akhyar.tv ).

17 komentar

  1. Salah satu ustad fav nih, memang cerdas luar biasa hapal Alquran dan hadits sampai nomor dan halamannya. Semoga beliau selalu sehat. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pembicaraannya juga mudah dipahami banget, suka banget deh kalo nonton dan tayang ada ustad ini.. hhe

      Hapus
  2. Sering dengarin juga tausiyahnya di youtube, sama ustad Khalid Basamalah.

    BalasHapus
  3. Saya baru tau mengenai ustadz ini. Jam terbangnya luar biasa banget yah. Ckck, salut banget saya dengan orang-orang seperti ini.

    BalasHapus
  4. Sering nongol di Yufid ya? Gak heran bisa sepintar ini, dari kecil saja sudah berprestasi sebagai siswa terbaik....

    BalasHapus
  5. Subhanallah
    Inspiring banget ya mas beliau ini

    BalasHapus
  6. Saya sering mengikuti ceramahnya di Youtubenya. Bahasanya memang menarik. Dan soal bahasa arabnya juga hebat. Nah itulah jika ustadz yang mengaji lewar jalur guru, selalu merunut setiap hadist yang diucapkannya. Beda dengan ustadz yang di tv -tv itu,

    BalasHapus
  7. eh lama nggak dateng kesini...rupanya ada yang beda nih, hem ..seperti nya tambah frees temanya

    Ustadz Adi Hidayat akhir akhir ini sering muncul di TV, tanyangan cerahnya juga banyak lho di YOUTUBE

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya memperbaiki teks yang kemarin saya tulis Mas, "tayangan cerahnya " di ganti menjadi Tayangan Ceramahnya"

      Saya sendiri belum mengetahui profile lengkapnya beliu Ustadz Adi Hidayat ini, mudah mudahan kedepanya semakin kental dengan ilmu ilmu batinnya selain ilmu lahirnya

      Hapus
  8. Hallo, Kang Nata. Pie kabare?

    Saya mah sering lihat ceramahnya UAH, di youtube sering, terlebih di rumah, kebetulan channel akhyar TV juga, jadi bisa nonton bareng keluarga..he

    BalasHapus
  9. ustad Adi ya kalau tidak salah itu akhyar tv miliknya mas

    BalasHapus
  10. Aku belum pernah nonton nih youtube beliau
    Kapan kapan coba ahhh

    BalasHapus
  11. di rumah saya hanya ada tv kabel, ibu saya paling suka kalau ada ceramah dari ustads adi hidayat, tetapi tv kabel di rumah belum ada siaran akhyar tv. jadinya saya mendownloadkan ceramah ustads adi ke flash disk kemudian diputar di tv rumah. saya juga senang sama ustads adi, hapalannya luar biasa, dan dakwahnya juga tegas dan lugas.

    BalasHapus
  12. Memang cara penyampaianya nampol banget mass..saya sering liat ustad adi ini, memang keren dehh, saya sering liat memang di Akhyar TV, kalau setiap malem, suka dengan cara beliau memberikan tausyiahnya yang bisa kita pahami ngerti, semoga selalu diberi kesehatan buat beliau.....

    BalasHapus
  13. Darul Aeqam Garut termasuk ponpes yang bagus. Terdiri dari dua bagian asrama santri putra dan putri yang terpisah. Sustem bemajarnya juga modern meski menitikberatkan pada pendidikan Islam. Pengen juga kelak Palung sekolah di sana agar bisa selamat dunia dan akhirat dengan ilmu yang bisa diaplikasikan.
    Saya belum pernah nonton Akhyar TV, gak tahu apakah di TV parabola Ipah ada saluran itu, maklum kalau main mah kadang nebeng nonton yang ada beritanya, selebihnya sibuk dengan kegiatan lain. TV mah kerap diantep atau tak begitu diperhatikan kalau kami lagi kumpul dan ngabotram. Namun saya bersyukur acaar dakwah di TV bisa dikemas dengan lebih baik dan sarat pesan ketauhidan serta mengenal adab dan akhlak. Kembali pada ponsadi Al Quran dan Hadits.
    Semoga kian banyak ustadz seperti belai. Masih muda gitu namun sarat prestasi.

    BalasHapus
  14. wkwkwkwk, ampun deh, ketauan banget saya ga pernah dengar kajian.
    Saya gak tau dong ustad ini wakakak

    Taunya Ustad alm Jefry, Ustad Solmed, ustad siapa lagi ya yang dari Makassar itu, Aa Gym dan semua yang femes jadul itu wkwkwkwkw

    BalasHapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon