20 Mei 2017

Kejujuranku Di Uji Dengan Uang Lima Puluh Ribu Rupiah

Saat menerima kembalian uang yang lebih dari pemilik toko, jantungku berdegub kencang dan ada pergolakan bhatin antara ingin curang dan ingin jujur.



Kejujuranku di uji dengan uang lima puluh ribu rupiah



Betapa tidak saat menerima uang kembalian waktu service motor, uang yang diberikan oleh pemilik toko tersebut lebih lima puluh ribu rupiah.


Awalnya ceritanya…….



Rantai motor sudah kendor dan saya menggunakan jasa tambal ban untuk mengencangkannya, namun ada baut yang tidak bisa ia perbaiki.


Sehingga motor saya seret ke bengkel motor terdekat, sekalian untuk ganti oli padahal saya lagi ingin berhemat namun apa daya.


Setelah di bengkel motor saya tanya berapa total yang akan saya bayar dan pemilik toko itu mengatakan sebesar Rp.44.000,- untuk menganti baut dan service oli motor.



Maka dengan cekatan saya keluarkan uang lima puluh ribu rupiah yang memang sudah saya pisahkan di dalam dompet dan uang pun berpindah tangan dengan syah ke pemilik dompet.



Sekitar 30 detik kemudian maka, pemilik toko itu meletakan uang kembalian di atas meja etalase dan langsung pergi.



Melihat jumlah uang yang di letakkan sekitar Rp.56.000,- rupiah untuk saya, maka saya pun menjadi heran dan berpikir “ kok uang nya 56.000 rupiah ! seharusnya saya menerima kembalian Cuma 6000 rupiah “.



Saya pun lantas mengecek ulang uang yang ada didompet saya,”  jangan – jangan tadi saat membayar saya memberikan uang 100 ribu rupiah” pikir saya waktu itu.


Setelah saya cek uangnya tetap aman di dalam dompet itu artinya saya tidak memberikan uang sejumlah 100 ribu rupiah.



Maka pergolakan bhatinpun terjadi antara ingin mengambil semuanya dan ingin mengembalikan saja uang yang bukan hak saya itu.


Dalam beberapa detik pergolakan masih terjadi di dalam tubuh saya, seperti tejadi perang antara kejujuran dan kecurangan di dalam tubuh saya.


Jika saya ambil itu artinya saya mendapat service oli dan baut gratis dari toko tersebut serta uang saya tidak berkurang.Toh pemilik toko tidak mengetahuinya dan tidak akan bangkrut gara – gara kehilangan uang lima puluh ribu rupiah.



Karena saya yakin uang sejumlah itu akan mudah ia dapatkan, karena tokonya cukup besar dan banyak pelanggan.



Namun……. jika tetap diambil itu artinya saya sudah berbuat curang dan sudah tentu catatan dosa saya akan bertambah.



Saya pun berpikir jernih……untuk apa saya mengambil hak orang lain, toh uang tersebut akan habis juga dan akan menyisakan kenangan ketidak jujuran dan dosa saja buat saya.


Karena ketakutan berbuat tidak jujur inilah sehingga akhirnya saya kembalikan saja uang lima puluh ribu tersebut ke pemilik toko.


Setelah pulangnya saya menjadi lega hati….karena ujian ke jujuran ini bisa saya lewati tanpa menyisakan kenangan penyesalan.



Uang Halal bisa datang darimana saja, namun ke jujuran butuh sebuah kekuatan Iman dan perjuangan.



Sekian.


20 komentar

  1. Yep.. jempol kang. Bahkan dalam saat sesusah apapun kita, jangan sampai makan hak yg bukan milik kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupzz,,,betul sekali Pak.....soalnya pasti akan selalu terbayang2 terhadap perbuatan kita itu sendiri.

      Hapus
  2. Alhamdulillah akhirnya menang setelah perang batin yak.. Ada setan putih dan setan merah kayaknya nih, wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah.... Alhamdulillah lolos, mBAK, :)

      ujiannya beberapa detik antara yes or no, syurga atau neraka. :)

      Hapus
  3. Kapan2 jangan hesitate bang kalo kejadian kayak begitu lagi :)
    dah lah, mana ada barokah uang yang gak halal tuh wkwkw.

    Lagian, makin plong dan bahagia kalo orang yang salah kasih kembalian itu, terimakasih atas kejujuran kita. Ya gak? Huehehehe XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul Mbak,,,,uang 50 ribu blm tentu membuat kita bahagia sampai tua, tpi uang yg dikembalikan ke pemiliknya pasti akan membuat mereka bahagia dan membuat orang bahagia sdh tentu akan membuat kita bahagia juga.:) kok saya seperti pujangga, :)

      Hapus
  4. Alhamdulillah, lulus, yaa..kebayang detik-detik ketika berpikir mau ambil atau dikembalikan..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih kebayang sampai sekarang mbak, saya seperti ikutan kuis dan harus memutuskan dlm waktu 1 detik.

      Hadiah kuisnya adalah dosa dan pahala.

      jika saya salah langkah yaaa...hadiahnya dosa. :)

      Hapus
  5. asik. si akang akhirnya dikembalikan juga ya uangnyaa.. hehe kejujuran nomor 1 kang,, biar rezekinya berkah terus yaaa.. amin ya robbal aamin semangatt kang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminnnnnn. Allahumma Amin. Mksih Doanya Mbak.

      setelah hati baik saya yang menang ( uhuk - uhuk ), uang saya kembalikan Mbak, takut dosa.

      Hapus
  6. betul kang, coba kalau balikin kita yang jadi salah ngasih kembalian dan pas nyadar duh nyesek banget.
    Jadi, karena hidup cuma sekali mari kita lakukan kebaikan demi kebaikan :) seperti yang kang nata lakuin hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya klu dibuat terbalik, kita yg salah kasih kembalian, pasti kita murung tingkat tinggi dan misuh2 dng orang yang ambil uangnya, betul ngk ?

      makanya saya kembalikan saja. Khawatir karma...hehehe.

      Hapus
  7. Kejujuran harus dipegang teguh memang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. DI pegang oleh Si Teguh Mskdnya Mbak ... ? betul seperti itu :)

      Hapus
  8. Well done mas.
    Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimanapun.
    Meskipun pemilik toko gak sadar kalo kita nerima kembalian lebih, tapi kalau kita pakai uang itu malah ga jadi berkat, yg ada takut ntar malah kita kehilangan uang lebih banyak hahaha

    BalasHapus
  9. hehehe...iya betul, uang yang kita ambil sedikit,,tapi uang yg akan hilang akan banyak, gr2 kita curang. :)

    BalasHapus
  10. Jangan gara2 50ribu justru nanti kang Nata malah dapet musibah yang mengakibatkan hilang lebih dari 50ribu hehehe..who knows karena akan sll ada balasan

    alhamdulilah pergolakan hatinya menangkan kejujura :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu dia yang saya takutkan Mbak..... saya ngk mau dong gr2 duit 50 ribu jadi hilang rezeki 50 milyar, hahahah...

      Alhamdulillah jadi menang..... :)

      Hapus
  11. wkwkwkwkw, kalau saya yang kayak gitu dijamin saya langsung melengos pergi, bukan karena mau curang, tapi biasanya saya juga gak ngeh dan lupa wakakakak

    Makanya saya selalu bawa uang terbatas di dompet, karena saya suka pikun kalau ngitung duit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahhh....pikun atau pura2 binggung ngitung duitnya mbak ? ☺

      Hapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon