21 Juni 2018

Pengalaman Hadapi Teman Yang Bersikap Egois

Di Dunia nyata saya lebih banyak berteman dengan orang – orang yang suka bersikap Egois.

Itu loh “ orang – orang yang selalu mementingkan diri sendiri, “ ( menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ).

Menurut id.wikipedia.org : 

“ Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. “

“ Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. “ 
Istilah lainnya adalah "egois". Lawan dari egoisme adalah altruisme. “

Pengalaman Hadapi Teman Yang Bersikap Egois


Kalau saya flash back, sepertinya saya dari kecil memang sudah dekat dan banyak bergaul dengan orang – orang dari golongan Egois ini.

Sungguh sebuah keanehan yang patut saya syukuri , sebab saya betah berteman dengan  orang dengan tipe seperti itu ( padahal aslinya dibetah-betahkan saja, hahaha ), pun sebaliknya mereka juga betah bersama saya.

Mungkin inilah cara Tuhan agar orang – orang Tipe Egois ini memiliki teman dari kalangan non Egois, seperti saya.( uhuk – uhuk ).

Kalau dipikir –pikir dan dirasakan dengan hati, sosok orang yang Egois ini betul – betul Mahluk yang nyebelin, ngeselin, mau menang sediri, salah jadi benar, benar jadi salah, suka monopoli dan  kalau tidur bareng siap – siap saja bantal atau selimut kalian akan direbutnya.

Kalau sikap mereka itu sedang kumat - kumatnya , rasanya lebih enak membayangkan mereka itu sedang sibuk di dalam Neraka alias di azab dari pada harus adu mulut, karena ujung – ujungnya malah tenaga  kita yang tekor dan masalah tak kelar – kelar.

Seiring waktu berjalan, lama – lama saya pun mulai mengerti bagaimana harus bersikap untuk menghadapi Si Oknum yang Egois ini :

Diantaranya :

- Jangan Patahkan Bicaranya Dengan Pukulan Yang Keras

Namanya orang yang Egois, bicaranya saja pasti tidak mau kalah, salah dibuat benar, benarpun dibuat salah. Pokoknya maunya si Orang Egois ini adalah ucapannyalah  yang menang dan harus dituruti.Betul – betul bikin makan hati kalau sikapnya sedang seperti itu.

Jika sedang terjebak disituasi “ Perang Kalimat “ seperti itu, biasanya saya hanya akan mengeluarkan beberapa kalimat saja, namun harus betul – betul logis dan disampaikan secara lemah – lembut, agar si Egois tidak tambah egois. 

Tapi sebelumnya jangan langsung diucapkan kalimatnya, melainkan biarkan dia dahulu yang berbicara sampai habis, setelah itu baru kita sampaikan apa yang ingin kita sampaikan.

- Menangkan Hatinya
- Jangan Gunakan Lisan untuk Mengajarinya Tapi gunakan tindakan/perbuatan
- Sedikit mengalahlah, ( Mengalah untuk menang, walau bikin makan hati,hahahah ).

# Maaf, 3 point terakhir belum diuraikan, sebab keburu ingin diposting.

20 komentar

  1. Yang namanya orang egois itu selalu ada kok mas. Saya pribadi pun menyadari bahwa saya ini orang yang egois, suka mementingkan diri sendiri hingga lupa memikirkan orang lain. Tiinggal bagaimana cara kita menenangkan teman tersebut. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya harus banyak mengalah...hahahah. :)

      Hapus
    2. Bener mas, kita harus bisa-bisa mengalah heheh

      Hapus
  2. .... jadi penasaran dengan kelanjutan point ke 3 kira-kira apa, yaa .. 🤔 ?

    Keburu diposting ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah.... :)

      maklum ingin cepat update, sebelum mood menulis jadi lenyap. :)

      Hapus
  3. Template baru ya. Tapi suka font nya.

    Aku egois juga e... He2..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Mbak, iseng2 pakai template lama. :)

      Sepertinya Mbak ngk egosi Kok. :)

      Hapus
  4. Menurut saya, orang egois itu jiwanya sakit, wkwkwk. :) :p

    BalasHapus
  5. Hahaha...artikelnya belum tuntas. Pasti karena kebelet anu ya Kang Nata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah.... Kebelet pgen posting ajah mas
      :)

      Hapus
  6. Memang betul adanya begitulah cara menghadapi orang egois, emang "hantaman" yang baik adalah dengan perbuatan/ tindakan yang positif.

    Dan lawan orang egois itu pakai filosofi air, sekeras apapun, ketika bertemu air, bisa saja dengan muda dilumat atau dilubangi oleh air.

    BalasHapus
  7. Saya beruntung tidak banyak berteman dengan orang yang egois. Mungkin karena sikap saya yang kadang manja tidak cocok dengan orang yang demikian, hehe

    BalasHapus
  8. ya allah serem banget punya temen egois yaa.. semoga kita selalu diberikan teman-teman yang baik, karena teman baik merupakan salah satu rezeki yang harus selalu kita syukuri ya kang

    BalasHapus
  9. Ehem.. Kayaknya kita segolongan deh kang nata.. Buahhaha
    Golongan org2 yg nggak egois *eaaa

    BalasHapus
  10. Wuih udah berpengalaman bgt ya menghadapi org2 yg egois hihihi

    BalasHapus
  11. Kalau saya termasuk korban dari perlakuan orang egois.. Bener bikin makan hati..
    Tapi saya percaya orang egois itu pasti bakal kena karma nya sendiri..

    BalasHapus
  12. Jika mas bisa berteman dengan kategori ini. Jujur saya salut bangat dengan Kang nata. Sedikit curhat, saya pernah putuskan untuk meninggalkan apa yang saya bangun dan posisi tawar yang lumayan mapan hanya karena kategori ini (Egois); segala jurus yang kang nata katakan sudah saya terapkan dan akhirnya saya gagal. Kemudian memutuskan "pergi". PR terbesar saya adalah menghadapi sahabat tipe ini, jika Kang Nata berdamai dengan situasi ini berarti saya harus banyak berguru padamu kang hehhee... Luar biasa, ulasan ini dekat bangat dengan saya. Nice post Kang

    BalasHapus
  13. Hahaha,, pasti lah banyak teman yang egois, saya juga termasuk type egois kadang-kadang,tapi klo mau tahu teman kamu egois atau gak sesunggunya adalah bawa mendaki mas. Ketahuan sifat aslinya langsung, karena pendakian itu kadang menawarkan hidup untuk mati, haha

    BalasHapus
  14. Orang egois memang bikin lelah lahir batin. Saya sudah merasakan pahitnya berinteraksi dengan insan demikian. Ada semacam ketidakseimbangan psikologis akibat pembiasaan dari kecil, mereka telah terbentuk menjadi individu dengan tingkat pemahaman bahwa egoisme diri yang berlebihan itu wajar karena cara mereka yang senang mencari pembenaran.
    Memang memusingkan.
    Justru orang egois itu jenis individu yang sangat merugi. Sudah hati keruh, dijauhi lagi. Ataui malah ada yang diam-diam mengirim doa kematian, he he.

    BalasHapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon