28 Februari 2023

3 Tips Mengawali dan Memulai Bisnis Sesuai Passion

Ketika anda dihadapkan dalam sebuah pilihan yaitu, hendak berbisnis atau menjadi karyawan saja. Dan disaat itu jawaban anda adalah bisnis, maka anda akan dihadapkan lagi kedalam banyak pertanyaan lain. Menjadi pengusaha tidaklah semudah yang dibayangkan walaupun sudah memiliki banyak sejumlah informasi sebagai referensi. 




Di Setiap bidang usaha memiliki keunikan dan masalahnya sendiri, oleh karena itu seseorang haruslah dapat menyatu dengan bidang usaha yang ditekuninya. Dengan begitu seseorang dapat berusaha keras mencari solusi atas masalah yang timbul dalam upaya membangun bidang usahanya, bukannya malah lari dari masalah. Apa jadinya jika seseorang menerjuni sebuah usaha karena sekedar ikut-ikutan, sudah terbayangkan bukan?


Jadi apa saja tips untuk mengawali dan memulai sebuah bisnis? Simak penjelasan berikut ini.


1. Pentingnya Business Model


Beberapa orang mungkin pernah mendengar seorang pensiunan yang memulai bisnis dengan uang hasil pensiunannya. Sayangnya, dari bisnis tersebut kebanyakan mereka gagal mengelola bisnisnya. Ada yang berhasil, tetapi tidak bertahan kurang dari 1 atau 2 tahun. Salah satu dari sekian penyebabnya adalah Business Model yang dibangun untuk mendapatkan profit bukan dari hasil creating value (penciptaan nilai sendiri) bagi pelanggan, melainkan lebih pada rent seeking (mencari rente). Jika model bisnis yang dipakai adalah yang terakhir, hampir pasti kelangsungan usaha tidak dapat bertahan lama ketika pesaing usaha sejenis masuk dan menawarkan harga yang “lebih murah” lagi. Maka penting bagi seseorang sebelum memulai bisnis adalah menentukan business model nya terlebih dahulu.


Baca juga: Memahami Cara Menghitung HPP Makanan: Hindari Kerugian Bisnis F&B


2. Jangan Sekedar Asal Memilih Bisnis


Dalam memilih bisnis yang akan digeluti ibarat memilih pasangan hidup, demikian kata seorang pengusaha yang sudah malang melintang di dunia usaha. Mengapa seperti itu? Karena seorang pengusaha kadang hidup 24 jam bersama usaha yang digelutinya. Walaupun badan sudah ditempat tidur, pikiran masih di tempat kerja. Oleh sebab itu, sebuah bisnis tidak dapat sekedar asal pilih dan dijalankan hanya karena seseorang sudah bosan dengan kondisi pekerjaan saat ini.


Ada 2 pandangan dalam memilih sebuah bisnis, yang pertama pendekatan tradisional, yaitu melakukan analisis terhadap pasar, memetakan kompetitor, membuat model bisnis, hingga melakukan survei untuk mengetahui apakah masyarakat tertarik terhadap produk atau jasa tersebut. Hal ini walau terlihat scientific, kadang dapat menyurutkan keinginan seseorang untuk berbisnis.


Kedua, lakukan apa yang anda cintai, uang akan datang dengan sendirinya. Ada banyak orang yang sudah “merasa” mengikuti suara hatinya tetapi tetap tidak menghasilkan apa pun. Karena itu seseorang perlu membedakan dengan jelas antara passion, interest, dan fun


3. Pentingnya Planning dalam Bisnis


Bentuk idealnya adalah bagaimana cara seseorang untuk memadukan pendekatan poin ke dua tadi. Mulailah dengan ide awal, namun uji dahulu ide awal tersebut apakah hal yang akan melakukan ini hanyalah sebuah bentuk kesenangan belaka (fun) atau memang passionmu? Kemudian lakukan pengamatan apakah sudah ada orang lain yang melakukan hal yang sama, jika memang sudah ada orang lain yang melakukan hal yang sama, bagaimana kamu membuat perbedaan? Value added seperti apa yang terpikirkan olehmu?


Sebuah rencana bisnis ini dibuat agar seseorang dapat memampukan diri dalam mengantisipasi berbagai informasi di lapangan yang telah ditemukan. Mencari tahu strategi apa yang akan digunakan untuk mengatasi berbagai tantangan kedepannya. Jika seseorang akan memulai dengan bisnis franchise yang jenis usahanya sudah dipahami, dia harus tetap hati-hati. Kadang kala ada seseorang yang menjual bisnis franchise yang bahkan belum teruji dengan benar.


Jika di dalam kepala tidak ditemukan “banyak cara” untuk menyusun dan membangun bibit “ide awal” menjadi kompleks, mungkin inilah saatnya untuk mengevaluasi kembali ”ide awal” tersebut. Karena hal yang sedang dilakukan ini juga merupakan sebuah perencanaan untuk mencegah kegagalan yang mungkin saja dapat terjadi sebelum bisnis dimulai. 


Dalam pengelolaan bisnis pun, perlu adanya perencanaan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya pengelolaan uang yang baik dalam bisnis, dapat mengatasi kegagalan dalam usaha. Pengelolaan uang yang baik ini hanya dilakukan oleh seorang akuntan yang baik pula. Sekarang pengelolaan uang dapat dilakukan dengan mudah melalui software akuntansi. Selain mudah, dengan memanfaatkan teknologi akuntansi ini, anda dapat memantau bisnis anda dimanapun dan kapanpun.

5 komentar

  1. Aku sendiri sampe skr blm berani kalo hrs jalanin usaha sendiri mas, padahal papa ku pengusaha dan punya banyak bakery shops dan restoran 🤣. Berkali2 aku disuruh utk ambil alih satu cabang aja, tapi ga deh. Pertama itu bukan passionku, kedua aku msh takut kalo sampe gagal, masalahnya yg kena imbas karyawan2 di sana. Kalo cuma aku doang yg bangkrut, ga masalah. Tapi kasian karyawan.

    Jadi sampe skr msh papa yg pegang semua kendali, dan adek2ku yg bungsu . Lagian kendala ketiga, kalo mau pegang usaha papa, aku hrs pindah ke Medan, Krn semua tokonya di sana. Ya makin ga mau 🤣.

    Jadi bener sih, kalo mau jalanin usaha, pastiin dulu itu sesuai passion atau setidaknya kita suka melakukannya. Kalo ga suka, gimana bisa berhasil kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow, semoga usaha Papa nya Mbak Fanny makin sukses ya.

      Sebagai generasi penerus, saya juga merasa males banget meneruskan usaha orang tua. Maunya menjalani hidup sesuai Passion kita saja. Walau harus mulai dari nol, tapi enjoy,hehe. Mungkin, kita udah bosan kali ya, sebab semenjak kecil udah dikenalkan dengan usaha ortu dan kepengen sesuatu yang baru.

      Tapi, biasanya akan selalu ada saudara kita yang se-frekwensi dengan bisnis ortu kita. Jadi, kita bisa lepas tangan dari kewajiban meneruskan bisnis,hihihi.....

      Hapus
  2. mungkin yang bikin aku ga segera memulai bisnis sendiri adalah masih bingung konsep jualannya.
    Padahal dari dulu pengen punya usaha sendiri, bikin ini itu, tapi pas liat udah ada yang bergerak di jenis yang sama, kayak udah ga yakin. Jadi mikir balik, ini nanti laku ga ya, begini begitu alasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe. Mendingan enak jadi karyawan saja Mbak. Kita ngak perlu mikirin gaji karyawan, tinggal kerja yang rajin dan tiap bulan dapat gaji. :) Wenakkkk tenan.....

      Hapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon