18 Januari 2017

Nasib Lampu Batuk Tradisional Di Era Modern

Coba bayangkan bagaimana seandainya energi listrik belum ditemukan ? pastilah kita masih menggunakan lampu batuk tradisional yang bahan bakarnya dari minyak tanah.

LAMPU BATUK TRADISIONAL
Dan bisa dibayangkan jika saat ini kita masih menggunkaan lampu batuk tradisional, tentunya sedikit agak kesulitan sebab disamping harganya termasuk mahal sekarang ini juga jumlahnya tidak sebanyak dijual pada zaman dahulu.

Diera zaman modern ini penggunaan lampu batuk sudah digusur oleh kehadiran lampu emergency dan kalau tidak ada lampu emergency maka umumnya orang lain menggunakan lilin.


Kenapa yach Nasib lampu batuk tradisional ini sudah tersingkirkan ? mungkin karena beberapa alasan berikut ini :



1.    BeresikoTinggi


Pengunaan lampu batuk tradisional memiliki resiko tinggi, yaitu rawan kebakaran.

Apalagi kita sembarangan menempatkannya, tersentuh oleh kucing atau hal lain secara tidak sengaja akan membuat kejadian yang patal akibatnya.

Karena untuk meminimalisir ke kejadian buruk, maka banyak orang beralih ke lampu modern, yang sudah pasti praktis dan mudah digunakan saat diperlukan.


2.    Bahan bakarnya mahal dan sulit didapatkan


Saat penggunaan lampu batuk tradisional biasanya kita akan selalu berhadapan dengan minyak tanah sebagai bahan bakarnya, tentunya bagi orang yang tidak biasa akan membuat indera penciuman terganggu.

Belum lagi harga bahan bakarnya juga sudah lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Dan bahkan lebih sering sulit dicari dipasaran, sebab masyarakat sekarang lebih banyak beralih ke bahan bakar lainnya, seperti Gas, jika untuk memasak.


3.    Berkembangnya teknologi lampu


Karena perkembangan teknologi dibidang lampu modern juga turut menjadi factor yang menggusur kehadiran lampu batuk tradisional.

Selain bentuknya simple, juga tidak mengeluarkan bau seperti bau minyak tanah.

Jika habis, bisa di cas kembali lalu digunakan kembali begitu seterusnya.


Cukup sulit menemukan lampu batuk tradisional dipasar tradisional apalagi dipasar modern, tetapi tetap ada yang menjualnya tapi jumlahnya hanya beberapa orang saja.


Intinya kehadiran lampu tradisional hanya tinggal namanya saja, apalagi di perkotaan besar.


Demikianlah artikel singkat ini dibuat semoga bermanfaat jika ada kesalahan pada ide dan penulisan saya mohon maaf.
Comments

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon