31 Mei 2018

Pengalaman Kerja Kasar Namun Puasa Ramadhan Tetap Lancar

Kalau ingat Masa lalu saya geleng – geleng kepala melihat betapa ngototnya saya mempertahankan ibadah puasa walau harus bercucuran keringat.

Bukannya saya ingin dipuji ataupun pamer, tidak, sama sekali tidak, melainkan melalui tulisan yang rumit dan ala kadarnya ini saya mau berbagi sesuatu pengalaman, siapa tahu bermanfaat.

Dulu ada dua jenis pekerjaan yang sudah saya lakoni, yaitu menyadap pohon karet dan memetik buah duku ketika sedang musim.

Pengalaman Kerja Kasar Namun Puasa Ramadhan Tetap Lancar


Kalau dihari biasa pekerjaan tersebut tidaklah begitu menjadi sebuah tantangan yang berlebihan, karena jika haus tinggal minum kalau kehabisan energy tinggal makan nasi.Beres urusan perut.

Namun, kalau dua pekerjaan tersebut harus dilakoni dikala sedang menunaikan ibadah puasa, sepertinya butuh lebih dari sekedar motivasi agar puasa yang dijalani tidak batal ditengah jalan dan khilap minum air selokan.

Dua pekerjaan ini sama – sama menguras tenaga, sama – sama mengucurkan keringat dan sama – sama mengencangkan otot, sehingga otot – otot saya beda – beda tipis dengan Ade Rai.Hahahah…lebay.

Pekerjaan menyadap Karet  dimulai pukul 06.00 pagi hari hingga pukul 10.00 siang. Untuk sampai ke TKP ( kebun karet ) membutuhkan waktu selama 30 – 45 menit , tergantung banyaknya pacat atau tidak yang menyerbu kaki saya selama diperjalanan.

Jika banyak pacat yang merayap ke kaki, biasanya saya akan melakukan ritual potong seribu si pacat dulu, sehingga waktu mulai tersita diperjalanan.

Pokoke perkerjaan menyadap karet ini full mengguras tenaga banget bro.

Cara yang saya pakai agar tubuh tidak dehidrasi adalah sebelum dan sesudah saya menyadap karet saya usahakan mandi dulu di anak sungai yang ada di dalam hutan , tujuannya agar kulit tubuh banyak menyerap air dan tubuh saya tidak kering kerontang akibat dehidrasi.

Tapi kalau dibandingkan dengan Pekerjaan Memetik buah duku ketika sedang berpuasa, Pekerjaan menyadap karet tidaklah beresiko tinggi.

Kenapa ? 

Sebab saat menyadap karet kaki masih menginjak tanah , sedangkan memetik buah duku kaki tidak lagi menginjak tanah, melainkan kaki berada diatas pohon. Pohonnya lumayan tinggi yang pernah saya naiki pada waktu itu.

Coba bayangkan kalau seandainya ketika kita sedang asyiknya memetik buah duku dan tiba – tiba kaki kita terpeleset, maka kita tidak bisa membayangkan lagi apa yang akan terjadi karena terjebak dengan Gaya Gravitasi bumi ini.

Belum lagi semua karung – karung yang sudah berisi buah duku tersebut harus dipikul satu demi satu ke tempat pembeli buah duku, maka pekerjaan memetik buah duku menurut pengalaman saya lebih berat dan beresiko dibandingkan menyadap karet.

Namun anehnya, selama saya melakoni pekerjaan tersebut saya belum pernah membatalkan puasa dan puasanya full selama sebulan.

Mau tahu rahasianya, ini saya bagi – bagi, siapa tahu ada manfaatnya. 

Tips Berpuasa Tetap Lancar Walau Kerja Kasar :

1. Niatkan Untuk Tetap Berpuasa Walau Apapun Yang Akan Terjadi

Ketika saya sedang melakoni  perkerjaan kasar yang menguras tenaga dan mengucurkan keringat, hal yang penting untuk dikuatkan dahulu adalah masalah niat.

Niatkan betul – betul ingin melaksanakan ibadah puasa dan siap menghadapi resiko yang akan terjadi, siap haus, siap teller, siap terkapar, intinya siap tempur deh.

Dari pengalaman saya, jika kita sudah siap mental, maka masalah haus, badan jadi loyo dan aneka godaan lainnya biasanya tidak menjadi masalah besar.

Yang menjadi masalah besar adalah ketika kita ragu, antara mau puasa atau tidak, antara mau korbankan puasa kita dengan paha ayah atau tidak.

2. Ikat Perut dengan Ikat Pinggang

Bekerja Kasar sudah tentu akan menguras tenaga dan cadangan air yang ada di dalam tubuh kita.

Trik yang saya lakukan ketika menyadap karet dan memetik buah duku saat sedang berpuasa adalah dengan mengikat perut dengan ikat pinggang yang terbuat dari kain.

Tujuan untuk mengikat perut ini adalah agar perut tidak merasakan keluhan, seperti keluhan rasa lapar, dan juga agar perut tidak mengalami guncangan ketika kita mengangkat beban.

Untuk mengikat perut ini silakan disesuaikan dengan keinginan masing – masing.

Untuk mengatasi rasa haus ketika sedang berpuasa, trik yang saya lakukan adalah dengan sering – sering membasahi kepala dengan air atau kalau sedang sempat saya malahan mandi, biar adem dan puas. 

Sangat tidak dianjurkan sekali minum air sambil mandi ketika sedang puasa, karena itu adalah wujud ketidakjujuran terhadap diri sendiri.

3. Sebisanya Hindari Panas Matahari Secara langsung

Namanya bekerja Kasar, pastilah lokasi tempat kerjanya dilapangan, walau ada juga di dalam ruangan.

Nah sebaiknya kalau tidak begitu penting hindari panas matahari langsung, apalagi kita tidak pakai tabir surya, agar cadangan air didalam tubuh kita tidak cepat menguap dan tubuh tidak gampang lemas.

4. Berbuka dan Sahur dengan Makan Yang Bergizi dan Secukupnya

Makan – makanlah dengan makanan yang sehat lima sempurna ( bergizi ) agar tenaga kita pulih dan tetap joss walau harus banting tulang seharian.

Utamakan banyak makan sayur, biar tubuh banyak menyerap vitamin dan air, sehingga potensi dehidrasi bisa kita elakan.

Makannya juga jangan terlalu full alias padat banget isi perut kita, sisakan sedikit ruang untuk udara, agar keseimbangan tubuh terjaga.

5. Jangan menguras tenaga untuk kegiatan yang tak Penting

Karena sewaktu berkerja kita sedang berpuasa maka,  kita harus pandai – pandai menghemat waktu.

Jangan sampai kita melakukan kegiatan yang tidak penting dan tidak ada kaitannya dengan pekerjaan yang kita lakukan.

6. Tidur Lebih Awal

Karena kita akan banting tulang sambil berpuasa maka, sebaiknya hindari begadang dan tidurlah lebih awal agar stamina tubuh menjadi terjaga dan tubuh menyimpan energy.

7. Banyakkan Berdzikir saat sedang berkerja

Perbanyaklah berdzikir ketika sedang bekerja. Dari pengalaman pribadi, memperbanyak berdzikir yang hanya diucapkan di dalam hati akan membuat tubuh menjadi lebih berpower dan lebih joss ketika bekerja, karena tubuh kita mengeluarkan kekuatan dari dalam, yaitu kekuatan hati.

Selain kita terhindar  dari pikiran yang tak dibenarkan Oleh Agama, berzikir juga membuat kita mendapat imbalan pahala.

Pahala pun dapat dan rezekipun tetap mengalir, tanpa harus mengorbankan ibadah puasa walau sedang bekerja menguras tenaga.

11 komentar

  1. Ha ha ha...manjat duku kang? salah salah jadi pingin nyicip

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah..... Pas sudah Kenyang...eee baru ingat kalau sedang puasa. :)

      Hapus
  2. Nggak mau komentar ah... takutnya masuk inbox spam dan nggak pernah diterbitkan sama Kang Master Nata...

    Cukup baca saja sekarang, jadi jelangkung saja ahh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahah..... kirain koment yang tdk terbit, tdk ketahuan oleh Si Bos MM.

      Peace Pak. :) komentnya nginap dulu di Kotak Spam, Malam Takbiran baru dikeluarin, :) biar ikut lebaran, hehehehe.... :)

      Jangan Jadi Jelangkung Pak, Sepi peminatnya, :)

      Hapus
  3. Saya pikir tadi tantangannya waktu manjat pohon duku bukan "seandainya terpeleset kemudian gravitasi bumi mempengaruhi", melainkan kalau terus menyantap di atas pohon, mumpung nggak ada yang melihat. hhh, kasihan saya, dugaan meleset

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dugaan Mbak itu, lupa saya nulisnya, tapi memang benar loh Mbak, naik duku itu cobaan buat yang puasa.

      Terkadang ketika kita sedang diatas pohon duku, kita sering kelupaan kalau sedang berpuasa, ingat pas Perut sudang kenyang oleh Buah duku. :)

      Hapus
  4. Ikat Perut dengan Ikat Pinggang <--- ini saya jadi ingat Rasulullah saat mengimami salat di suatu waktu. Ada sahabat yang penasaran, ketika Nabi melakukan gerakan seperti rukuk atau sujud, seperti ada bunyi gemeletuk. Ternyata Rasulullah mengikat perutnya dengan kain yang berisi batu...dilakukan karena baliau lapar dan tidak ada makanan. Betapa, betapa.

    MasyaAllah deh.

    Alhamdulillah banyak-banyak bagi kita yang diberi Allah rezeki cukup.

    Btw saya suka sekali poin terakhir. Sederhana tapi sering dilupakan. Terimakasih sudah diingatkan bang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mmmm Mbak ternyata tidak lupa dng cerita itu yach. :)

      Sama2 Mbak. :)

      Hapus
  5. Bener kang, kembali lagi ke niat kita ya kang nata, kalau niatnya baik, insya allah , Allah akan permudah niat baik kita walaupun keadaan cape dsb.. Semangat berpuasa kang moga gada bolong2 ya kang hehe

    BalasHapus
  6. Bagusnya info ni, semoga Allah permudahkan urusan pekerjaan mas selepas ini ya :)

    BalasHapus
  7. Puasa tidak membuat seseorang menjadi malas, itu kembali ke niat awalnya

    BalasHapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon