28 Juli 2017

Pengalaman Melamar Kerja Di Perusahaan Tambak Udang

Setelah tamat sekolah SMA saya kerja serabutan seperti Upahan Memasang Tenda Orang Hajatan, Menjadi Buruh Bangunan, Nakok Balam dan lainnya.

Pengalaman Melamar Kerja
Rupiah demi rupiah pun terkumpul sehingga bisa menjadi modal saya untuk melamar kerja.

Kebetulan waktu itu saya dapat informasi dari teman saya ada sebuah Perusahaan Tambak Udang yang membuka Lowongan Pekerjaan.


Saya pun mencoba adu keberuntungan…….


Lamaran pun saya tulis dengan beralamatkan rumah saudara sepupu saya di Palembang, Sumatera Selatan.


Kenapa saya beri alamat rumah saudara saya di Palembang ? sebab Kantor Pusat Perusahaan Tambak Udang tersebut  berada Di Kota Palembang.


Sehingga memudahkan pemberitahuan lulus atau tidaknya dari Pihak Perusahaan  ke alamat yang dituju.Semakin dekat maka semakin cepat tahu informasinya.


Sebelumnya saya pernah melamar kerja, jadi ini bukan pengalaman melamar kerja yang pertama.


Satu bulan pun berlalu maka saya dinyatakan lulus pada tahap Administrasi,berangkatlah saya ke Kota Palembang dengan uang hasil kerja serabutan.


Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh saya hingga dinyatakan lulus dan menjadi Karyawan Tambak udang, tapi untuk tepatnya saya lupa, yang pasti tahap akhir adalah wawancara.


Tahap test tertulis petama pun saya jalani dengan mudah tanpa hambatan, tapi pada tahap test tertulis “  psikotest “ hasil akhirnya saya dinyatakan tidak lulus..


Padahal……sesudah psikotest adalah test renang dan saya sudah yakin bahwa untuk test renang saya pasti lulus, sehingga saya sudah bawa handuk dari rumah.


Nasib baik pun belum berpihak ke pada saya, namun saya ambil hikmah dan pelajarannya saja.


Ada cerita menarik saat saya menuju ke Lokasi Test menjadi calon karyawan tambak udang tersbut.


Yaitu saya tersesat……salah arah atau jalan.


Karena saya tidak menetap di Kota Palembang sehingga seluk beluk jalan pun saya hanya meraba – raba saja.


Sehingga saya salah naik mobil angkot untuk menuju ke tempat test tersebut, seharusnya saya naik mobil warna kuning entah kenapa saya langsung naik mobil warna coklat.


Biasanya tempat test menjadi karyawan tersebut hanya perlu waktu 15 menit dan bisa sampai.


Tapi kok…..sudah 30 menit belum sampai malah,,mobil angkot ini pun sudah sampai lagi di tempat permulaan saya naik tadi.


Rasa malu untuk bertanya, membuat saya ingat dengan pepatah “ Malu Bertanya Sesat Di Jalan “ dan ternyata benar saya sesat dijalan dan saya pun mengalaminya…..


Saya pun langsung turun dan mencoba untuk berpikir dengan jernih mencari sumber penyebabnya….lalu saya jadi teringat saya seharusnya naik mobil warna kuning bukan warna coklat.


Sebab setiap mobil memiliki jurusan yang berbeda sesuai dengan warnanya.Dan ternyata saya benar dengan bukti saya sampai di depan tempat saya mengikuti test menjadi calon karyawan tambak udang tersebut.


Demikianlah artikel singkat tentang pengalaman melamar kerja di sebuah Perusahaan Tambak Udang, semoga bemanfaat jika ada kesalahan pada Ide dan Penulisan saya mohon maaf.

1 komentar

  1. hhahahaha, mentang-mentang coklat itu semacam kuning tua kali ya kang hahaha, kok bisa salah naik angkot.

    Btw, jadi ingat waktu awal ke Surabaya, saya juga pernah salah naik angkot, angkotnya sih bener, tapi jurusannya yang salah, alhasil saya hampir nangis karena kebingungan dan takut sendiri hiks

    BalasHapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon