28 Juli 2017

Pengalaman Kerja Di Kebun Karet Yang Sulit Terlupakan Begitu Saja

Adakah teman – teman pembaca yang punya pengalaman kerja di kebun karet ? kalau ada mungkin pengalaman saya ini tidak jauh berbeda dengan pengalaman anda.

Pengalaman Kerja Di Kebun Karet
Tapi kalau teman – teman belum pernah merasakan kerja di kebun karet,bacalah artikel ini sampai habis.

Pekerjaan menyadap karet sering juga disebut dengan NAKOK, dalam bahasa Baturaja, Sumatera Selatan, yang mayoritas penghasilan penduduknya adalah dari hasil getah karet ini.


Sejak usia 14 tahun saya sudah mengenal pekerjaan ini dan sering membantu orang tua dalam mengumpulkan hasil getah karet.


Pada awal – awal memasuki dunia menyadap karet, keahlian dalam menyadap atau nakok ini belum saya miliki.


Sebab butuh waktu beberap minggu agar lebih mahir dalam menyadap batang karet.


Bagi pemula yang baru belajar biasanya sedikit agak kaku dan goresan yang dibuat pada kulit batang karet lebih banyak terkena batang dalam karet, sehingga pertumbuhan kulit karet menjadi terganggu.


Peralatan untuk menyadap karet….


Untuk memperoleh hasil yang diinginkan dari getah karet , maka ada beberapa peralatan yang harus disediakan yaitu :



1.    Ladeng Balam


Alat untuk menyadap karet di daerah kami Baturaja, sumatera selatan dinamai dengan ladeng balam.

Balam adalah sebutan lain dari kata karet di daerah kami.

Benda ini berbentuk besi yang ujunngya dibengkokkan dan dibuat tajam, agar saat akan mengores kulit karet menjadi lancar.
Jadi alat yang satu ini penting untuk dibawa dan dijaga agar terus tajam pada bagian ujungnya.


2.    Ember


Ember plastic harus kita bawa fungsinya adalah untuk tempat wadah getah karet yang kita tumpahkan dari sayak atau mangkok plastic.

Sayak adalah batok kepala yang dibuat seperti mangkok, yang digunakan untuk menampung sementara hasil getah karet sebelum dimasukkan ke ember.


3.    Mangkok plastic atau sayak


Mangkok plastic kecil atau sayak memang seharusnya sudah kita siapkan dengan menempelkannya pada batang karet.

Fungsinya untuk tempat getah karet menetes dari goresan yang telah dibuat dari ladeng balam.


Pada pukul 06.00 pagi hari saya sudah stand by di dalam kebun karet, menunggu orang tua saya selesai menyadap, sambil melihat- lihat cara orang tua dalam menyadap karet.


Sekitar pukul 10.00 WIB maka saya membantu orang tua mengumpulkan hasil dari menyadap tersebut.


Untuk kebun saya hasil rata – rata  yang di dapatkan sekitar 30 kg perhari.


Getah karet tersebut dibawah kerumah dengan menempuh perjalanan kaki sekitar 30 menit.
Lalu dirumah getah tersebut diberi air tawas agar cepat membeku, sebelumnya getah 


tersebut dimasukkan dahulu ke dalam bak yang berbentuk empat persegi panjang.
Bak tersebut terbuat dari papan kayu.


Untuk penjualannya bisa harian dan juga bisa bulanan tergantung dengan kita sendiri.


Sebenarnya masih banyak yang akan saya tulis tentang pengalaman kerja di Kebun Karet,, tapi mungkin di lain waktu saya posting kembali di blog ini.


Demikianlah artikel singkat ini dibuat, semoga bermanfaat jika ada kesalahan pada Ide dan Penulisan saya mohon maaf.

2 komentar

  1. Seumur-umur belum pernah liat pohon karet apalagi liat orang nyadap karet.
    Saya jadi sedikit ngeh gimana proses nyadap karet gara-gara baca ini.

    Keren nih kang, masih kecil udah bantuin orang tua :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau lihat, gampang Mbak, buka di Yutube tpi kalau mau lihat langsung ,,yuk ke Sumsel. :)

      itu antara bantuin dan kepaksa Mbak.hahah

      Hapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon