09 Juni 2022

Suka Duka Bekerja Freelance, Menjadi Bos Untuk Diri Sendiri

Panggil saja saya dengan sebutan Melati ......

      Sumber : dream

Tidak pernah terlintas dalam planning setelah lulus kuliah akan memulai karir menjadi seorang freelance writer alias penulis lepas dan menekuni dunia tulis menulis.  Pekerjaan yang super fleksibel ini menuntut saya untuk dapat bekerja secara profesional dan konsisten.

Berangkat dari pengalaman menulis artikel untuk sebuah website seputar ekonomi dan trading, saya mulai menggali potensi menulis yang telah lama terpendam. Mulai berkenalan dengan tools SEO (Search Engine Optimization) yang awam bagi saya yang mengambil jurusan Ekonomi Syariah.

Terhitung sejak 2019 nyemplung di dunia content writer, saya pun akhirnya memberanikan diri untuk mengepakkan sayap mengambil berbagai project yang jauh dari topik berbau ekonomi.

Sebuah tantangan tersendiri ketika mendapat project artikel yang menuntut penulis untuk memahami topik yang beragam secara komprehensif.  Mulai dari artikel seputar teknologi, sistem informasi, parenting, cryptocurrency hingga kesehatan.

Dari beberapa project freelance writer yang sudah saya jalani, bagaimana sih suka dukanya menjadi seorang freelancer?

Fleksibel, menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas memanjakan kita dengan pekerjaan yang tidak terikat jam kerja dan tempat. Saya biasa mulai bekerja pukul  9 pagi hingga sore dan tidak jarang memilih untuk mengerjakan tulisan di tengah malam hingga pagi. Untuk tempat, saya memilih kamar sebagai ruang kerja atau balkon dan sesekali mencicipi bekerja WFC (Work From Cafe). Sangat berbeda dengan pekerja kantoran ataupun pegawai yang diharuskan menetap di satu meja kerja dan jam kerja pasti.

Menjadi leader untuk diri sendiri, seorang freelancer yang bekerja secara individu tanpa adanya pemimpin dan jabatan struktural  lain dituntut untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Saya yang menentukan project seperti apa yang akan saya ambil, kapan saya akan bekerja dan bertanggung jawab atas amanah yang diberikan oleh klien.

Memiliki banyak peluang, tidak hanya terikat dengan satu jobdesk saja, menjadi freelance writer membuka banyak peluang untuk saya belajar dan berkembang dengan mengerjakan beberapa project artikel yang berbeda jenis dan topiknya.

Belajar hal baru, menulis artikel SEO-friendly tentu menuntut kita untuk mempelajari beberapa tools SEO seperti Yoast dan RankMath. Tidak hanya itu, beberapa klien yang mempercayakan writer untuk mengunggah artikel secara langsung di website mereka juga membuat saya mempelajari tools yang digunakan seperti Wordpress.

Awal yang terjal, berbekal pernah menjadi Content Writer pada sebuah website ekonomi dan trading, saya pun mulai menjajaki situs-situs freelance yang populer seperti Fastwork, Fiverr, Upwork, Sribulancer dan Projects.co.id. Beberapa bulan berlalu belum ada satu pun project yang nyantol. Tidak ber patah semangat, saya mempromosikan dan menawarkan jasa yang saya miliki hingga pada akhirnya satu per satu project berdatangan dan memperoleh kepercayaan dari klien.

Dilanda kebosanan, sistem kerja yang fleksibel dan datar terkadang membuat saya merasa bosan. Sering mengalami burn out sendiri, tidak mood, merasa kurang ada tantangan dan sebagainya. Bekerja seorang diri membuat saya mengalami kejenuhan saat bekerja. Berbeda dengan pekerjaan lain yang memiliki sebuah teamwork dan interaksi langsung dengan rekan kerja dan atasan.

Belum banyak dikenal, pekerjaan freelance writer belum banyak dikenal oleh masyarakat. Hanya kalangan tertentu yang mengenal jenis pekerjaan ini. Namun tidak perlu khawatir, saat ini komunitas penulis freelance banyak ditemui di media sosial. Hal ini akan bermanfaat untuk menambah relasi dan wawasan untuk bertukar ide.

Terlihat seperti pengangguran, bagi saya seorang fresh graduate yang baru saja menyandang gelar sarjana, pertanyaan tentang pekerjaan akan muncul dari berbagai pihak. Pekerjaan freelance bagi sebagian orang belum dapat disebut sebagai sebuah pekerjaan. Terlebih bagi kita yang tinggal di desa, bekerja siang-malam di depan laptop mengerjakan banyak project dianggap tidak bekerja.

Manajemen waktu, karena tidak adanya jam kerja yang pasti sering membuat saya kesulitan dalam menyeimbangkan waktu dan jam kerja. Terlebih saat mengerjakan beberapa project yang berbeda dalam rentang waktu yang sama. Meski bisa dikatakan sebagai fulltime freelancer, namun beberapa pekerjaan lain kerap datang secara tiba-tiba dan memangkas jam kerja saya.

Pendapatan tidak menentu, banyak orang yang menjadikan freelance sebagai pekerjaan sampingan untuk mendapatkan income tambahan. Namun bagi saya yang hanya mengandalkan freelance sebagai sumber pendapatan utama membuat saya sering mengalami pasang surut pendapatan. Keterampilan dalam mengatur keuangan sangat diuji di sini, karena project bisa datang dan pergi kapan saja, saya terus berusaha untuk mendapatkan project baru saat satu project telah berakhir.

Menekuni sebuah bidang pekerjaan yang berangkat dari sebuah hobi membuat saya semangat untuk terus melangkah menekuni dan mengembangkan potensi diri di dunia freelance writer ini. Selalu update dengan perkembangan terkini, memperbanyak referensi dan menambah relasi dapat mendukung keberhasilan kita di dunia freelance writer.

Comments

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon