07 Juni 2022

Menjadi Freelance Writer, Bagaimana Sih Kerjanya?

Panggil saja saya dengan sebutan Melati, sebelumnya saya pernah menulis artikel  ini :  

" Suka Duka menjadi Conten Writer " 

Berawal dari ajakan teman untuk mengisi posisi Content Writer di kantornya, saya mulai mengenal pekerjaan lepas menjadi penulis yang kemudian lebih dikenal sebagai freelance writer.  

Menulis menjadi sebuah hobi yang saya tekuni sejak kecil. Di bangku SMP, hobi tersebut saya salurkan melalui komunitas jurnalis sekolah dan redaktur majalah. Memasuki bangku SMA, dunia tulis-menulis saya kembangkan dengan menuangkannya pada sebuah blog pribadi.

Seiring berjalannya waktu, hobi menulis tersebut saya kembangkan agar menjadi sebuah passion. Meski sempat hiatus sejenak dari menulis konten di blog pribadi karena kesibukan kuliah, saya kembali menulis saat semester akhir (bukan skripsi, ya! hehehe).

Melihat pengalaman menulis yang saya miliki, tanpa sengaja di tahun 2019, seorang teman mengajak saya untuk menjadi freelancer. Dalam hati berfikir “Wah, nulis apa nih?”. Singkat cerita, selama 2 bulan saya berkecimpung menjadi penulis lepas di sebuah digital agensi yang bergerak di bidang Web Development menjadi Content Writer untuk website klien mereka.



Sumber : dream


Awal Mula Mendalami Dunia Freelance Writer

Menulis konten untuk sebuah website ternyata sangat jauh berbeda dengan tulisan-tulisan yang pernah saya tulis selama ini. Jika sebelumnya saya hanya menulis seputar artikel opini dan story telling pengalaman, sewaktu nyemplung menjadi penulis artikel ekonomi dan trading saya menemui banyak hal baru yang mengesankan.

Tidak hanya menulis artikel informatif, saya pun dituntut untuk mempelajari tools SEO dan bagaimana menulis artikel yang SEO-friendly. Keduanya hal yang sangat asing di telinga. Seiring waktu berjalan, saya kemudian terbiasa dengan tools SEO dan workflow sebagai Content Writer.

Hingga kemudian di pertengahan tahun 2021, setelah 2 tahun lebih meninggalkan dunia freelance, saya kembali dihubungi oleh seorang teman untuk menjadi kontributor di sebuah portal berita online yang kala itu masih merintis.

Kembali dihadapkan dengan pengalaman baru, menulis berita yang selalu update setiap harinya menuntut saya untuk mengamati trend apa yang sedang ramai hari itu. Belajar dan menganalisis bagaimana agar tulisan saya lebih bagus dan berkualitas setiap harinya.

Sebagai seorang fresh graduate saat itu, memperoleh fee hingga Rp450.000 dalam satu bulan sangat membanggakan bagi saya. Namun yang paling berharga adalah waktu dan pengalaman saya dalam belajar dan terus berkembang sebagai Content Writer.

Berkenalan dengan Situs Freelance

Tidak ingin berpuas diri, saya pun mulai menjelajahi internet untuk mencari lowongan freelance writer. Ada beberapa situs penyedia lowongan freelance writer yang populer baik dari dalam maupun luar negeri seperti Fastwork, Fiverr, Upwork, Projects.co.id, Sribulancer dan lainnya.

Saya pun tertarik untuk mempelajari satu-persatu situs freelance tersebut. Bagaimana cara kerjanya, sistemnya hingga trik agar mendapatkan klien. Sempat tidak percaya diri awalnya. Merasa takut salah, takut memulai, tidak percaya diri dengan kemampuan dan krisis ketidakpercayaan lainnya.

Berangkat dengan portofolio tulisan yang pernah saya tulis dan beberapa yang dimuat pada website klien, satu persatu project artikel pun datang. Setiap project yang saya terima membawa ceritanya masing-masing.

Ada kalanya harga satu artikel tidak sebanding dengan beban kerja yang diberikan oleh klien. Terkadang ingin menyerah, namun yang menjadi prinsip saya sebagai freelancer pemula adalah terus berusaha untuk mendapat dan menyelesaikan project sebanyak-banyaknya.

Terlepas dari berapa nominal fee setiap artikelnya, mendapat ulasan dan kesan pesan yang baik dari klien merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan dan mendorong saya untuk terus berkarya.

Ibarat berjualan, situs freelance tersebut menjadi “pasar” bagi saya untuk menjual dan menawarkan layanan jasa penulisan artikel. Bertemu dengan calon klien, mempromosikan portofolio tulisan dan berdiskusi terkait artikel yang akan ditulis.

Selain memberikan artikel yang berkualitas, membangun komunikasi dan hubungan baik dengan klien menjadi salah satu hal yang terus saya pertahankan untuk menjadi freelance writer yang baik.

Itulah sedikit pengalaman saya menjadi freelance writer. Semoga dapat memberikan insight bagi para pembaca.

Comments

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon