31 Desember 2017

Perayaan Tahun Baru dan Terompet

Saya mau tanya kepada suhu – suhu yang membaca artikel ini, kenapa setiap malam dan tanggal  1Januari selalu diadakan perayaan tahun baru ? kenapa secara umum pada tanggal 1 Januari orang – orang selalu ingin mengunjungi tempat wisata ? apa tidak ada tanggal merah lainnya ? 

Fakta yang sekarang ini terjadi perayaan tahun baru memang banyak dirayakan  setiap tahun oleh banyak orang dibelahan dunia, bukan hanya di Indonesia. Kesannya seperti wajib. Saya juga malah ikut - ikutan.

Mungkin kalau tidak merayakan akan disebut sebagai manusia dari planet pluto. Apa seperti itu ?



Perayaan Tahun Baru dan Terompet


Terus alasan kuatnya apa sich yang membuat kita merayakan tahun baru ? apa karena ditahun sebelumnya kita merasa terbelenggu dan terlalu berat untuk dijalani? atau karena ditahun sebelumnya kita berpuasa satu tahun penuh ?

Sehingga kita bela – bela membeli terompet, membeli jagung, membeli ayam , membeli ikan, menyewa organ tunggal, menyewa pergelaran wayang, bahkan rela hutang sana – sini demi ongkos ke tempat wisata.

Ironisnya juga ternyata penjualan kondom dan pil KB di tahun baru naik begitu pesatnya dibanding hari biasanya ( info laris manisnya kondom dan Pil KB silakan baca di Internet ) . 

Begitu hiruk pikuknya suasana menjelang dan saat tahun baru sehingga arang kayu bakarpun cepat kehabisan stok dan harga jagung menjadi tidak normal.


Terus kapan sebenarnya perayaan tahun baru pertama kali dicetuskan? 

kata teman saya yang pinter itu, tahun baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM.

Berarti sudah sangat lama sekali budaya perayaan tahun baru ini terjadi, hingga sekarang ini.

Perayaan tahun baru yang terjadi Di Indonesia setiap 1 januari, kata teman saya itu dikarenakan Indonesia mengadopsi kalender Gregorian. Kalender Gregorius atau Kalender Gregorian adalah kalender yang sekarang paling banyak dipakai di Dunia Barat. Yang merupakan modifikasi Kalender Julius.

Kalender ini diciptakan karena Kalender Julius dinilai kurang akurat, sebab permulaan musim semi (21 Maret) semakin maju sehingga perayaan Paskah yang sudah disepakati sejak Konsili Nicea I pada tahun 325 tidak tepat lagi.

Terus kenapa pula harus ada terompet naga atau terompet lainnya dimalam tahun baru ? apa tahun barunya menjadi batal akibat tidak ada suara terompet ? atau jangan – jangan suara music organ tunggal tidak semerdu suara terompet ?

Kenapa tidak menggunakan alat music tradisonal, seperti angklung, seruling , ketipung untuk memeriahkan suasana ? padahal suara terompet masih kalah merdu ketimbang suara alat music tradisional.

Memang patut diakui dengan berduyun – duyunnya orang membeli terompet ,maka usaha terompet di Daerah Solo meningkat hingga mencapai 5.000 buah per bulan. 

Bahkan Kampung terompet di Kampung Mojo Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, mulai kebanjiran pesanan untuk menyambut Tahun Baru 2017.Sebuah implikasi dari kebijakan perayaan tahun baru.

Selamat Menjalani Tahun Baru 2018, perhatikan dompet Anda jangan sampai kering atau kecopetan karena terlalu bersemangat merayakan tahun baru di Tempat yang Anda Pilih.

15 komentar

  1. Kembang Api pun semakin laris di malam tahun baru Kang, hee....

    semoga di tahun baru nanti kita bisa melakukan segala sesuatu yang lebih baik lagi dari tahun ini.

    BalasHapus
  2. Amin.1000 X

    iya betul Mas , laris manis dapur ngepul. :)

    BalasHapus
  3. Selamat tahu baru kang, oh ya di Jakarta suasana tahun baru semalam sepi oleh suara terompet karena isu terompet dan penyakit disferti.

    Terlihat juga di jalan banyak penjual terompet yang bengong.

    Sepi pembeli.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ok.mas Andi met tahun anyar juga. :)

      saya baru tahu dari mas klu ada isu seputar penyakit akibat mengynakan terompet ini.

      Disferti itu penyakit apa ya Mas ? saya baru dengar istilahnya. Maklum wong deso... :)

      Hapus
  4. Walah kang, kalau saya sih malam tahun baruan gak niup terompet atau semacamnya. Cuma mantau blog saja heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantau blog sambil mantau kembang api yach dek...? :)

      kok ngk gabung dng teman2nya mlm th baru ?

      Hapus
  5. Saya ternyata cukup dengan bobo cantik saja.. jam 11 sudah pules.. 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha....kirain begadang bikin artikel sambil makan jagung bakar dan intip2 trafik blog LB.

      Hapus
    2. Dah puas makan sate dan bakar-bakaran yang laen.. kenyang, dan bobo.

      Ngapain intip trafik blog... blogger juga butuh istirahat dan hiburan lah

      Hapus
    3. hahahaha...bukankah menulis adalah hiburan. :) dan bukankah harus mengejar target tulisan ? kok malah bobok. hadehhhhhh..... :)

      Hapus
  6. Sama sih tahun baruan di rumah aja,lagian nggak dering"tahun bru ada di tumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. kok dirumah.... sedang hujan yach mas disana ? :)

      Hapus
  7. saya mah ikutan bakar2an aja kang.. emang udah jadi budaya ya kang malam tahun baruan itu yaaa.. padahal ngapain juga kalau dpikir2 .. yang penting bikin happy aja ya kang.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha.....yg penting happy dan kenyang... :) dan ada cerita sedikit tentang th baru. :)

      Hapus
  8. Ah tahun baru sekarang udah gak membekas lagi di hati, sama aja kayak malam biasanya, gak pernah main terompet, kembang api juga paling nonton aja.

    Belum juga nenek2 udah ga bergairah aja hidup yak wakakakka

    BalasHapus

Mohon ketika berkomentar harap menggunakan Akun Blogger , G+,Anonymous kalau URLnya di isi dengan Nama Blog, Maka dengan berat Hati komentarnya tidak saya Posting, :)
EmoticonEmoticon